Boyolali, Seiring dengan upaya pemulihan ekonomi pasca pandemic covid-19 yang mewabah sejak Maret 2020 lalu, PT BPR Bank Boyolali (Perseroda) terus melakukan inovasi dan terobosan untuk mengakselerasi bisnis dan mencapai target kinerja sesuai dengan Rencana Bisnis Bank (RBB) yang ditetapkan.
Direktur Utama PT BPR Bank Boyolali, Bapak Dono Sri Hananto, S.E.,M.M. mengatakan dalam upaya pemulihan kinerja Bank pasca pandemic, pihaknya merumuskan sejumlah strategi untuk meng-grab lebih banyak nasabah serta memberikan layanan dan experience terbaik pada nasabah.
Adapun strategi yang dimaksud antara lain yakni pertama; dengan meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan memaksimalkan promosi dan pemasaran yang lebih intensif.
“Upaya untuk meningkatkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga ini kita banyak lakukan seperti menyelenggarakan undian tabungan berhadiah sebanyak 2 kali dalam 1 satu tahun, memaksimalkan pemanfaatan pelayanan mobil kas keliling hingga hingga menjalin kerjasama dengan vendor dalam meningkatkan layanan keuangan berbasis digital, diantaranya ATM Cardless, Mobile Banking, QRIS, dan Virtual Account,” kata Bapak Dono Sri Hananto, S.E.,M.M. dalam wawancara penjurian Top BUMD Awards 2023 yang diselenggarakan Majalah Top Business secara virtual Selasa (14/02).
Strategi bisnis kedua antara lain meningkatkan penyaluran kredit dengan bekerjasama berbagai pihak di antaranya SMF, Kementerian PUPR dan Instansi lainnya, ketiga; menyalurkan kredit dilakukan dengan sangat selektif di sektor usaha yang prospektif terutama usaha produktif (Kredit UMKM) dan usaha yang berpotensi (produk unggulan). Keempat; melakukan Kerjasama dengan komunal dalam layanan penempatan deposito (dari seluruh indonesia secara online) melalui platform depositoBPR.id dan strategi kelima adalah melanjutkan kerjasama dengan Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan (LPIP) yakni Pefindo Biro Kredit, untuk keperluan Kredit Skoring dan pelengkap informasi iDeb-SLIK.
Bapak Dono Sri Hananto, S.E.,M.M. menuturkan implementasi dari strategi bisnis yang dicanangkan juga didukung dengan berbagai inovasi yang dilakukan Bank Boyolali khususnya dalam hal transformasi digital dan inovasi dibidang pemasaran serta layanan pelanggan.
Dalam hal transformasi digital Bapak Dono Sri Hananto, S.E.,M.M. menyebut Bank Boyolali saat ini terus berusaha meningkatkan layanan digitalnya. Ini bisa dilihat dari upaya Bank untuk menghadirkan layanan perbankan tanpa cash (Non Cash Transaction) serta menerapkan strategi pemasaran secara digital (Digital marketing innovation) melalui berbagai platform jejaring sosial seperti facebook, Instagram, WhatsApp hingga web resmi Bank Boyolali.
“Jadi pada tahun 2022 kami mulai fokus untuk telah melaksanakan pengembangan bisnis melalui Digital marketing innovation. Selain menghadirkan layanan keuangan digital banking seperti Virtual Account dan QRIS, kami juga saat ini sedang dalam proses untuk perijinan dari Bank Indonesia untuk meluncurkan aplikasi mobile banking Bank Boyolali. Meski belum diluncurkan secara resmi tapi aplikasinya sudah diuji dan digunakan secara internal di manajemen kita,” tutur Bapak Dono Sri Hananto, S.E.,M.M..
“Disamping itu juga kami terus mengembangkan tools dan aplikasi-aplikasi pendukung pelaporan dan kegiatan operasional bank, sehingga mempercepat proses operasional dan lebih efisien. Kami juga terus berkolaborasi dan menjalin kerjasama dengan beberapa pihak ketiga antara lain fintech, Lembaga P2P Lending, Deposito BPR dan Pefindo Biro Kredit,” sambung dia.
Sementara itu, dalam hal inovasi dibidang pemasaran/layanan pelanggan, Bapak Dono Sri Hananto, S.E.,M.M. menjelaskan saat ini bank Boyolali mulai mengoptimalkan portofolio kredit dan pendanaan ke segmen komersil, konsumer dan Usaha Mikro, Kecil dan menengah (UMKM) yg memiliki potensi usaha yang baik.
“Kami juga telah mengimplementasikan program BP2BT bekerjasama dengan Kementerian PUPR untuk menyalurkan skema kredit kepemilikan rumah bantuan pembiayaan perumahan berbasis tabungan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan nominal hingga 40 juta dari pemerintah dan merupakan satu-satunya BPR yang bekerjasama dengan Kementerian PUPR,” jelas Bapak Dono Sri Hananto, S.E.,M.M..
“Disamping kerjasama dengan Kementerian PUPR kami juga sudah ada kerjasama dengan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) sebagai salah satu BUMN Indonesia dalam mendorong pengembangan pasar pembiayaan sekunder perumahan secara berkelanjutan dan mendukung pembiayaan perumahan pada masyarakat kecil agar mampu mengakses kepemilikan rumah yang layak yang terjangkau,” lanjut dia.
Inovasi dibidang teknologi informasi dan layanan pelanggan ini juga didukung dengan komitmen Bank Boyolali untuk terus berbenah secara internal. Menurut Bapak Dono Sri Hananto, S.E.,M.M. ini dilakukan dengan menerapkan Good Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan Yang Baik) serta Implementasi Manajemen Risiko dan Sistem Pengendalian Intern yang efektif dalam setiap aktivitas usaha sehingga dapat memitigasi risiko, kesalahan-kesalahan dan penyimpangan-penyimpangan.
“Kami juga sudah menerapkan Key Performance Indicator (KPI) untuk mengukur tingkat kinerja masing-masing pegawai. Terus kami juga selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas SDM dengan melibatkan Direksi dan Komisaris untuk berpartisipasi pada sejumlah pelatihan eksekutif, program pendidikan, kegiatan seminar, konferensi-konferensi sepanjang tahun 2022, dan pemberian penghargaan kepada pegawai yang berprestasi. Hal tersebut dilakukan guna untuk memastikan wawasan professional, kompetensi, dan kemampuan kepemimpinan dalam perkembangan industri perbankan terkini serta bidang-bidang pendukung lainnya,” papar Bapak Dono Sri Hananto, S.E.,M.M..
Kinerja yang Melampaui Target
Bapak Dono Sri Hananto, S.E.,M.M. mengatakan upaya bank Boyolali dalam terus berinovasi dan melakukan terobosan menjadi alasan kuat Bank meraih kinerja yang positif dan bahkan melampaui target di tahun 2022.
Ini bisa dilihat salah satunya pada rasio-rasio keuangan bank dapat dipertahankan dalam posisi ‘SEHAT’ dengan skor 95,60 per 31 Desember 2022. Adapun rincian rasionya antara lain rasio Permodalan / CAR posisi akhir tahun 2022 sebesar 33,67 %, rasio KAP sebesar 3,02%, NPL Gross 3,99 % dan NPL Nett 3,15 %. Rasio ROA sebesar 2,53 % dan BOPO 77,37 %.
“Sementara Cash rasio dan LDR posisi akhir tahun 2022 masing-masing sebesar 12,22 % dan 78,38 %. Jadi berdasarkan semua rasio keuangan pada posisi 31 Desember 2022 BPR Bank Boyolali dalam kondisi SEHAT,” tegas dia.
Adapun pada kinerja keuangan, secara keseluruhan bank mampu membukukan capaian yang positif di berbagai indicator. Ini seperti aset bank mengalami peningkatan sebesar 16,17% dari tahun 2021 yang sebesar Rp 389,4 miliyar ditahun 2021 menjadi menjadi Rp 429,2 milyar ditahun 2022. Capaian Aset Bank Boyolali ini melampaui target RBB tahun 2022 yang ditetapkan diangka Rp 429,2 milyar atau terrealisasi sebanyak 105,39 persen.
Dana pihak ketiga dari tabungan dan deposito juga tumbuh 22,02% menjadi Rp 362,4 milyar ditahun 2022 dari sebelumnya tahun 2021 sebesar Rp Rp 297,9 milyar. Penghimpunan dana pihak ketiga telah melampaui RBB tahun 2022 yang ditetapkan yakni Rp 336,2 milyar dengan realisasi sebesar 107,76 persen.
Indikator capaian kinerja positif lainnya ada pada Kredit yang Disalurkan (KYD) dimana tahun 2022 bank Boyolali mampu menyalurkan kredit sebesar Rp 341,8 milyar. Jumlah ini tumbuh sebesar 14,32% dari tahun 2021 yang sebesar Rp 331,9 milyar. KYD bank Boyolali ini juga melampaui RBB 2022 dengan realisasi 101,35 persen yakni diangka Rp 337,3 milyar.
Terakhir ada dari sisi laba (setelah pajak) yang mengalami peningkatan sebesar 11,07% pada periode 2021-2022. Dimana tahun 2021 laba yang dibukukan sebesar Rp 7,4 milyar dan meningkat menjadi Rp 8,2 milyar tahun 2022.
Dengan capaian kinerja keuangan yang mengalami peningkatan, Bank Boyolali juga turut serta dalam melakukan pembangunan daerah dengan menyetorkan deviden untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) kepada Pemerintah Kabupaten Boyolali sebesar Sebesar Rp. 4.317.681.232 atau naik sebesar 0,31% dari target RBB tahun 2022 yang sebesar Rp. 4.304.501.395,-
“Selain itu kami juga melakukan program penyaluran dana CSR selama tahun 2022 sebesar Rp. 341.517.140,- antara lain bantuan untuk pembangunan Masjid, bantuan alat kesehatan, bantuan alat olah raga, pembagian sembako dan beasiswa untuk masyarakat tidak mampu,” pungkas Bapak Dono Sri Hananto, S.E.,M.M.
Sumber : https://bit.ly/topbusiness-id